KJRI: Tidak ada WNI jadi korban ledakan di Davao
KORBAN LEDAKAN. Sebuah ledakan terjadi di pasar malam di kota Davao yang menewaskan 14 orang dan melukai lebih dari 60 orang lainnya. Kelompok Abu Sayyaf mengklaim menjadi otak penyerangan. Foto oleh Rappler
KORBAN LEDAKAN. Sebuah ledakan terjadi di pasar malam di kota Davao yang menewaskan 14 orang dan melukai lebih dari 60 orang lainnya. Kelompok Abu Sayyaf mengklaim menjadi otak penyerangan. Foto oleh Rappler
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kota Davao, Filipina, menyebutkan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam ledakan di pusat perbelanjaan cenderamata Aldevinco.
"KJRI Davao melaporkan hingga saat ini tidak ada WNI menjadi korban peristiwa tersebut. Namun, KJRI terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi lainnya sehubungan dengan keselamatan WNI," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, Sabtu.
Sebelumnya, pada Jumat pukul 22:20 WIB, terjadi ledakan yang diduga berasal dari improvised explosive device (IED) di pusat perbelanjaan cenderamata Aldevinco. Sebanyak 12 orang dilaporkan menjadi korban dalam ledakan tersebut.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, jumlah WNI di Filipina saat ini adalah 7.183 orang, sementara itu di wilayah kerja KJRI Davao (Filipina bagian Selatan), 2.183 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar