1. Pengertian
Dalam
sosiologi berbicara mengenai struktur social maka sesungguhnya kita berbicara
mengenai sesuatu yang saling bergantung dan membentuk suatu pola tertentu yang
terdiri atas pola perilaku individu , institusi maupun masyarakat secara luas
Adapun ciri-ciri masyarakat desa antara lain :
Ciri-ciri masyarakat kota (urban) antara lain :
- Anggota komunitas kecil
- Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan
- Sistem kepemimpinan informal
- Ketergantungan terhadap alam tinggi
- Religius magis artinya sangat baik menjaga lingkungan dan menjaga jarak dengan penciptanya, cara yang ditempuh antara lain melaksanakan ritus pada masa-masa yang dianggap penting misalnya saat kelahiran, khitanan, kematian dan syukuran pada masa panen, bersih desa.
- Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi
- Kontrol sosial antara warga kuat
- hubungan antara pemimpin dengan warganya bersifat informal
- Pembagian kerja tidak tegas, karena belum terjadi spesialisasi pekerjaan
- Patuh terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di desanya (tradisi)
- Tingkat mobilitas sosialnya rendah
- Penghidupan utama adalah petani.
Ciri-ciri masyarakat kota (urban) antara lain :
- Kehidupan keagaam berkurang, karena cara berpikir yang rasional dan cenderung sekuler.
- Sikap mandiri yang kuat dan tidak terlalu tergantung pada orang lain sehingg cenderung individualistis.
- Pembagian kerja sangat jelas dan tegas berdasarkan tingkat kemampuan/ keahlian
- Hubungan antar individu bersifat formal dan interaksi antar warga berdasarkan kepentingan.
- Sangat menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang.
- Masyarakat cerderung terbuka terhadap perubahan didaerah tertentu (slum)
- Tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi
- Kontrol sosial antar warga relatif rendah
- Kehidupan bersifat non agraris dan menuju kepada spesialisasi keterampilan
a. George
C. Hombas
Menyatakan
struktur social dengan perilaku social elementer dalam kehidupan sehari-hari
b. Gerhard
Lenshi berbicara mengenai struktur masyarakat yang diarahkan oleh kecendrungan
panjang yang menandai sejarah
c. Talcorr
Parcons, menyatakan bahwa struktur social adalah keterkaitan antar
manusia
d. Korablum,
menekankan konsep struktur social pada pol perilaku individu dan kelompok,
yaitu pola prilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan
antar kelompok dalam masyarakat
Dari
beberapa pendapat di atas, dapat disampaikan bahwa struktur social adalah cara
bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat
diperbaiki melalui pola perilaku berulang-ulang antar individu dan
antar kelompok dalam masyarakat
A. MASYARAKAT
Pengertian masyarakat yaitu sekumpulan orang yang, terdiri dari berbagai
kalangan, baik golongan mampu ataupun golongan tak mampu, yang tinggal di
dalam satu wilayah dan telah memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai
peraturan yang siap untuk ditaati. Kata
masyarakat sendiri pasti sudah sering kita dengar, seperti masyarakat
perkotaan, masyarakat desa, masyarakat Bugis, masyarakat Betawi, dan lain lain.
Sering kali diartikan secara mudah sebagai warga tetapi konsep masyarakat
sendiri cukup rumit untuk dapat dimengerti, yang membentuk sebuah sistem semi
tertutup atau semi terbuka
a. Semi
terbuka : masyarakat yang berubah.
b. Semi
tertutup : adalah keturunan seorang bangsawan yang tidak akan berubah.
Berdasarkan ilmu
etymologi yang mempelajari asal usul kata, istilah masyarakat ini merupakan
istilah serapan dari bahasa Arab dan berasal dari kata musyarak yang berarti
ikut berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut dengan society. Yang
berarti sekumpulan orang yang membentuk sebuah sistem dan terjadi komunikasi di
dalamnya.
1. Komunitas
(community)
adalah kelompok
sosial yang berasal dari beberapa organisme yang saling berinteraksi di dalam
daerah tertentu dan saling bebagi lingkungan. Biasanya mempunyai ketertarikan
dan habitat yang sama, dan memilki sebuah tujuan dan akan bubar dengan
sendirinya yang tidak bertahan lama.
2. Pengelompokan masyarakat
-Perbedaan Desa dan
Kota
Masyarakat
Desa (Rural Society).
Secara awam masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional
dari masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya
kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu
kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat
tradisional adalah masyarakat. yang menguasaan ipteknya rendah sehingga
hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri
masyarakat desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya
terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih
sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya
asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.
Masyarakat Perkotaan
Membahas masyarakat
perkotaan sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena
antara desa dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala
sosial yang dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota.
Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang
bersifat heterogen dan majemuk karen terdiri dari berbagai jenis
pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama.
Untuk lebih jelasnya dan memudahkan memahami tentang perbedaan
masyarkat desa dan masyarakat kota ini dapat kita lihat dalam tabel dibawah ini
:
TABEL PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
| |||
NO
|
ASPEK
|
MASYARAKAT PEDESAAN
|
MASYARAKAT PERKOTAAN
|
1.
|
Lingkungan dan orientasi terhadap alam
|
Kenyataan alam sangat menunjang kehidupan
|
Cenderung bebas dari kenyataan alam
|
2.
|
Beraneka ragam dan terspesialisasi
| ||
3.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar