Buka Halaman Baru dengan Tab Baru CATATAN HARIAN: ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Senin, 25 Juli 2016

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL



BAB V 
STRUKTUR SOSIAL 



1.      Pengertian
Dalam sosiologi berbicara mengenai struktur social maka sesungguhnya kita berbicara mengenai sesuatu yang saling bergantung dan membentuk suatu pola tertentu yang terdiri atas pola perilaku individu , institusi maupun masyarakat secara luas
Adapun ciri-ciri masyarakat desa antara lain :
  1. Anggota komunitas kecil
  1. Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan
  1. Sistem kepemimpinan informal
  1. Ketergantungan terhadap alam tinggi
  1. Religius magis artinya sangat baik menjaga lingkungan dan menjaga jarak dengan penciptanya, cara                  yang ditempuh antara lain melaksanakan ritus pada masa-masa yang dianggap penting misalnya saat                 kelahiran, khitanan, kematian dan syukuran pada masa panen, bersih desa.
  1. Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi
  1. Kontrol sosial antara warga kuat
  1. hubungan antara pemimpin dengan warganya bersifat informal
  1. Pembagian kerja tidak tegas, karena belum terjadi spesialisasi pekerjaan
  1. Patuh terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di desanya (tradisi)
  1. Tingkat mobilitas sosialnya rendah
  1. Penghidupan utama adalah petani. 
        Mereka datang ke kota dengan berbagai kepentingan dan melihat kota sebagai tempat yang memiliki stimulus (rangsangan) untuk mewujudkan keinginan. Maka tidaklah aneh apabila kehidupan di kota diwarnai oleh sikap yang individualistis karena mereka memiliki kepentingan yang beragam. Lahan pemukiman di kota relatif sempit dibandingkan di desa karena jumlah penduduknya yang relatif besar maka mata pencaharian yang cocok adalah disektor formal seperti pegawai negeri, pegawai swasta dan di sektor non-formal seperti pedagang, bidang jasa dan sebagainya. Sektor pertanian kurang tepat dikerjakan di kota karena luas lahan menjadi masalah apabila ada yang bertani maka dilakukan secara hidroponik. Kondisi kota membentuk pola perilaku yang berbeda dengan di desa, yaitu serba praktis dan realistis.
Ciri-ciri masyarakat kota (urban) antara lain :

  • Kehidupan keagaam berkurang, karena cara berpikir yang rasional dan cenderung                       sekuler.
  • Sikap mandiri yang kuat  dan tidak terlalu tergantung pada orang lain sehingg                             cenderung individualistis.
  • Pembagian kerja sangat jelas dan tegas berdasarkan tingkat kemampuan/ keahlian
  • Hubungan antar individu bersifat formal dan interaksi antar warga berdasarkan                           kepentingan.
  • Sangat menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang.
  • Masyarakat cerderung terbuka terhadap perubahan didaerah tertentu (slum) 
  • Tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi
  • Kontrol sosial antar warga relatif rendah
  • Kehidupan bersifat non agraris dan menuju kepada spesialisasi keterampilan
Mobilitas sosialnya sangat tinggi karena penduduknya bersifat dinamis,                                       memamanfaatkan waktu dan kesempatan, kreatif, dan inovatif.

a.       George C. Hombas
Menyatakan struktur social dengan perilaku social elementer dalam kehidupan sehari-hari
b.      Gerhard Lenshi berbicara mengenai struktur masyarakat yang diarahkan oleh kecendrungan panjang yang menandai sejarah
c.       Talcorr Parcons, menyatakan bahwa struktur  social adalah keterkaitan antar manusia
d.      Korablum, menekankan konsep struktur social pada pol perilaku individu dan kelompok, yaitu pola prilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disampaikan bahwa struktur social adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat diperbaiki  melalui pola perilaku berulang-ulang antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat 

A.    MASYARAKAT
        Pengertian masyarakat yaitu sekumpulan orang yang, terdiri dari berbagai kalangan, baik golongan mampu ataupun golongan tak mampu,  yang tinggal di dalam satu wilayah dan telah memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai peraturan yang siap untuk ditaati. Kata masyarakat sendiri pasti sudah sering kita dengar, seperti masyarakat perkotaan, masyarakat desa, masyarakat Bugis, masyarakat Betawi, dan lain lain. Sering kali diartikan secara mudah sebagai warga tetapi konsep masyarakat sendiri cukup rumit untuk dapat dimengerti, yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka

a.    Semi terbuka  : masyarakat yang berubah.
b.    Semi tertutup : adalah keturunan seorang bangsawan yang tidak akan berubah.

        Berdasarkan ilmu etymologi yang mempelajari asal usul kata, istilah masyarakat ini merupakan istilah serapan dari bahasa Arab dan berasal dari kata musyarak yang berarti ikut berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut dengan society. Yang berarti sekumpulan orang yang membentuk sebuah sistem dan terjadi komunikasi di dalamnya.

1.    Komunitas (community)

        adalah kelompok sosial yang berasal dari beberapa organisme yang saling berinteraksi di dalam daerah tertentu dan saling bebagi lingkungan. Biasanya mempunyai ketertarikan dan habitat yang sama, dan memilki sebuah tujuan dan akan  bubar dengan sendirinya yang tidak bertahan lama.


2.    Pengelompokan masyarakat
         -Perbedaan Desa dan Kota
Masyarakat Desa (Rural Society).
       Secara awam masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat. yang menguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.


Masyarakat Perkotaan
        Membahas masyarakat perkotaan sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena antara desa dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama.

Untuk lebih jelasnya dan memudahkan memahami tentang perbedaan masyarkat desa dan masyarakat kota ini dapat kita lihat dalam tabel dibawah ini :

TABEL PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
NO
ASPEK
MASYARAKAT PEDESAAN
MASYARAKAT PERKOTAAN
1.
Lingkungan dan   orientasi terhadap alam
Kenyataan alam sangat menunjang kehidupan
Cenderung bebas dari kenyataan alam
2.
Pekerjaan/ mata pencaharian
Yang menonjol adalah bertani, nelayan, beternak
Beraneka ragam dan terspesialisasi
3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar